Overview Scrambler Sixty2
Ducati cukup peka dalam membaca pasar otomotif dunia. Terkenal dengan produk motorsport, ternyata Ducati juga tergiur dengan segmen Scrambler. Tidak mengusung mesin yang demikian itu besar, sepertinya Scrambler Sixty2 masih nyaman dikendarai sehari-hari.
Tidak perlu ragu desain Scrambler Sixty2, guratan Italia selalu berhasil memanjakan mata. Padahal, sebetulnya tak banyak ornamen yang melekat. Motornya simple tanpa adanya fairing, malahan cenderung seperti motor klasik. Dapat dibilang motor ini produk entry tingkatan. Hal ini disebabkan kapasitas mesin yang tak terlalu besar dan harga yang masih relatif murah untuk kelas Ducati.
Sesungguhnya, Sixty2 punya kakak yang berbentuk identik, Scrambler Icon yang memiliki kapasitas mesin lebih besar. Secara wujud, dimensi dan basis rangka yang dimiliki, sama persis dan diturunkan seutuhnya ke Sixty2. Perbedaan kentara cuma pada pemakaian suspensi depan serta ukuran bore yang lebih besar.
Dimensinya memang tak terlalu bongsor, posisi duduk pun cenderung rendah. Melainkan wheelbase motor ini cukup panjang, hampir menyentuh angka 1,5m. Tentu saja, hal itu cukup menyulitkan ketika berada pada jalur padat. Apalagi ketika mau berputar balik. Stangnya lebar dan posisi duduk yang benar-benar tegak khas motor Scrambler. Dari posisi mengemudi seperti itu, bisa dibayangkan berlama-lama di atas motor ini cukup nyaman.
Fitur Ducati Scrambler Sixty2
Ada layar LCD berbentuk bundar dengan balutan aluminium. Sampai satu-satunya yang merekat pada panel instrumen Sixty2. Posisinya berlokasi condong ke kanan, sehingga ruang kiri dan tengah pada stang terasa kosong. Agak aneh memperhatikan komposisinya, seperti motor yang belum selesai dimodifikasi. Menu yang di tampilkan malahan betul-betul sederhana. Ada speedometer, tachometer, trip meter serta indikator bensin. Lazimnya ke komponen stang, cuma ada saklar-saklar fundamental di motor pada lazimnya. Dengan ini kami cukup paham kenapa harganya relatif relatif murah.
Melainkan motor dua alam seperti ini telah mengadaptasi suspensi upside down. Namun pada Sixty2 tak digunakan, suspensi itu baru ada pada kakaknya Scrambler Icon. Walau demikian itu, peredam teleskopik lansiran Showa yang terpasang, berukuran cukup besar dengan diameter 41mm. Untuk di komponen belakang, suspensi tunggal Kayaba yang diletakkan di sebelah kiri bisa diseting cocok
Desain Scrambler Sixty2
Jujur, ketika memandangnya, sama sekali tak mencirikan Ducati. Kesan sport yang lazim merekat tak berbekas pada Scrambler Sixty2. Melainkan dianalogikan, seperti Anda memperhatikan badge Ferrari melekat pada sebuah SUV. Melainkan untungnya, hal ini tak buruk. Desain simplenya konsisten saja keren.
Perpaduan antara klasik dan modern tertuang di motor ini. Headlamp cuma berbentuk bundar lazim, dilapisi ring aluminium hitam. Tetapi pencahayaannya berasal dari bohlam LED yang modern. Saat pula stoplamp belakang, sekilas cuma berbentuk segaris. Tetapi menyala, bohlam LED nya berderet menyusun separuh lingkaran yang amat cantik. Tangki berkapasitas 14 liter juga berdesain simple dan ramping. Berpadu dengan jok yang melekuk ke atas di belakang.
Dengan ground clearance yang cukup tinggi, mestinya ikut membuat motor ini tinggi. Tetapi terbukti, jarak dari tempat duduk ke tanah cuma 790 mm. Walaupun Ducati menyediakan opsional jok yang lebih pendek 20mm. Ukuran ini amat realistis untuk dikendarai oleh Orang Indonesia.
Untuk dimensi keseluruhan, motor ini memiliki panjang 2.150 mm, lebar 860 mm dan tinggi 1.165mm. Masih dalam batas wajar, tak seperti itu besar juga tak seperti itu kecil. Cukup terasa panjang dan cukup menyulitkan ketika bermanuver di jalanan padat. Untung saja, untuk kelas motor 400 cc bebannya ringan, cuma 183 kg dalam kondisi tangki penuh.
Urusan sepatu, pelek lightweight alloy 10 spoke menghiasi kedua roda motor. Pada komponen depan peleknya berukuran 3.00” x 18” dengan balutan ban Pirelli MT 60 RS 110/80 R 18. Kekuatan di komponen belakang, ukuran pelek membengkak di angka 4.50” x 17” dengan jenis ban yang sama tapi berukuran 160/60 R17.
Mesin & Konsumsi BBM Ducati Scrambler Sixty2
Konfigurasi mesin L Twin yang unik tertanam dalam rangka motor ini. Kapasitasnya 399 cc dengan dua katup persilindernya dan didinginkan oleh udara. Namun puncaknya baru bisa diraih pada 8.750 rpm yang menjadikan sekitar 40 PS. Torsinya, ada pada angka 34 Nm yang mulai muncul pada 8.000 rpm. Sepertinya karakter daya kerja mesin L-Twin baru muncul di putaran yang tinggi. Rasio kompresinya lazim saja, cuma 10,7:1. Masih cakap meminum BBM oktan 92.
Pengereman Scrambler Sixty2
Fitur bisa dibilang sungguh-sungguh minim. Namun untuk urusan safety pengereman, tak ada yang menjadi sebuah opsional. Di roda depan ada cakram besar berukuran 320 mm dengan kaliper dua piston. Energi di komponen belakang, cakramnya berukuran 245mm dengan kaliper satu piston. Keduanya telah terintregasi dengan ABS. Dan yang menarik, seluruh teknologi ini diwujudkan oleh Brembo.
Spesifikasi Ducati Scrambler Sixty2 |
|
Mesin | |
Tipe | L-Twin cylinder, Desmodromic distribution, 2 valves per cylinder, air-cooled |
Kapasitas | 399 cc |
Diameter Langkah | 72 mm x 49 mm |
Rasio Kompresi | 10,7 : 1 |
Power Max | 41 hp / 8750 rpm |
Torsi Max | 34.6 Nm / 8,000 rpm |
Pendingin | Air Cooled |
Sistem Bahan Bakar | Electronic fuel injection, throttle body diameter 50 mm |
Starter | Electric stater |
Transmsi | Wet multiplate clutch with mechanical control, 6 speed |
Bodi | |
P x L x T | 2150 x 860 x 1165 mm |
Berat Isi | 167 kg |
Tinggi Tempat Duduk | 790 mm (31.1 in) – low seat 770 mm (30.3 in) and high 810 mm (31.9 in) available as accessory |
Tinggi terhadap tanah | – mm |
Jarak Sumbu Roda | 1,460 mm |
Pemakaian bahan bakar | 14 L |
Rangka dan Kaki-Kaki | |
Rangka | Tubular steel Trellis frame |
Suspensi depan | Traditional Showa 41 mm fork |
Suspensi belakang | Kayaba rear shock with fully adjustable preload |
Velg / Ban | – Pirelli MT 60 RS 110/80 R18 – Pirelli MT 60 RS 160/60 R17 |
Rem Depan | 320 mm disc, 2-piston floating calliper with ABS as standard |
Rem Belakang | 245 mm disc, 1-piston floating calliper with ABS as standard |
Fitur | |
Fitur | – Panel Speedometer Full Digital – front headlight with glass lens – LED positioning light with interchangeable surround – rear headlight with LED technology – LCD instrumentation with interchangeable surround – 18″ front wheel and 17″ rear wheel – ABS |
KAB. SUKABUMI, JAWA BARAT
KECAMATAN CIREUNGHAS
Belum ada sales terdaftar di halaman ini
Overview Scrambler Sixty2
Ducati cukup peka dalam membaca pasar otomotif dunia. Terkenal dengan produk motorsport, ternyata Ducati juga tergiur dengan segmen Scrambler. Tidak mengusung mesin yang demikian itu besar, sepertinya Scrambler Sixty2 masih nyaman dikendarai sehari-hari.
Tidak perlu ragu desain Scrambler Sixty2, guratan Italia selalu berhasil memanjakan mata. Padahal, sebetulnya tak banyak ornamen yang melekat. Motornya simple tanpa adanya fairing, malahan cenderung seperti motor klasik. Dapat dibilang motor ini produk entry tingkatan. Hal ini disebabkan kapasitas mesin yang tak terlalu besar dan harga yang masih relatif murah untuk kelas Ducati.
Sesungguhnya, Sixty2 punya kakak yang berbentuk identik, Scrambler Icon yang memiliki kapasitas mesin lebih besar. Secara wujud, dimensi dan basis rangka yang dimiliki, sama persis dan diturunkan seutuhnya ke Sixty2. Perbedaan kentara cuma pada pemakaian suspensi depan serta ukuran bore yang lebih besar.
Dimensinya memang tak terlalu bongsor, posisi duduk pun cenderung rendah. Melainkan wheelbase motor ini cukup panjang, hampir menyentuh angka 1,5m. Tentu saja, hal itu cukup menyulitkan ketika berada pada jalur padat. Apalagi ketika mau berputar balik. Stangnya lebar dan posisi duduk yang benar-benar tegak khas motor Scrambler. Dari posisi mengemudi seperti itu, bisa dibayangkan berlama-lama di atas motor ini cukup nyaman.
Fitur Ducati Scrambler Sixty2
Ada layar LCD berbentuk bundar dengan balutan aluminium. Sampai satu-satunya yang merekat pada panel instrumen Sixty2. Posisinya berlokasi condong ke kanan, sehingga ruang kiri dan tengah pada stang terasa kosong. Agak aneh memperhatikan komposisinya, seperti motor yang belum selesai dimodifikasi. Menu yang di tampilkan malahan betul-betul sederhana. Ada speedometer, tachometer, trip meter serta indikator bensin. Lazimnya ke komponen stang, cuma ada saklar-saklar fundamental di motor pada lazimnya. Dengan ini kami cukup paham kenapa harganya relatif relatif murah.
Melainkan motor dua alam seperti ini telah mengadaptasi suspensi upside down. Namun pada Sixty2 tak digunakan, suspensi itu baru ada pada kakaknya Scrambler Icon. Walau demikian itu, peredam teleskopik lansiran Showa yang terpasang, berukuran cukup besar dengan diameter 41mm. Untuk di komponen belakang, suspensi tunggal Kayaba yang diletakkan di sebelah kiri bisa diseting cocok
Desain Scrambler Sixty2
Jujur, ketika memandangnya, sama sekali tak mencirikan Ducati. Kesan sport yang lazim merekat tak berbekas pada Scrambler Sixty2. Melainkan dianalogikan, seperti Anda memperhatikan badge Ferrari melekat pada sebuah SUV. Melainkan untungnya, hal ini tak buruk. Desain simplenya konsisten saja keren.
Perpaduan antara klasik dan modern tertuang di motor ini. Headlamp cuma berbentuk bundar lazim, dilapisi ring aluminium hitam. Tetapi pencahayaannya berasal dari bohlam LED yang modern. Saat pula stoplamp belakang, sekilas cuma berbentuk segaris. Tetapi menyala, bohlam LED nya berderet menyusun separuh lingkaran yang amat cantik. Tangki berkapasitas 14 liter juga berdesain simple dan ramping. Berpadu dengan jok yang melekuk ke atas di belakang.
Dengan ground clearance yang cukup tinggi, mestinya ikut membuat motor ini tinggi. Tetapi terbukti, jarak dari tempat duduk ke tanah cuma 790 mm. Walaupun Ducati menyediakan opsional jok yang lebih pendek 20mm. Ukuran ini amat realistis untuk dikendarai oleh Orang Indonesia.
Untuk dimensi keseluruhan, motor ini memiliki panjang 2.150 mm, lebar 860 mm dan tinggi 1.165mm. Masih dalam batas wajar, tak seperti itu besar juga tak seperti itu kecil. Cukup terasa panjang dan cukup menyulitkan ketika bermanuver di jalanan padat. Untung saja, untuk kelas motor 400 cc bebannya ringan, cuma 183 kg dalam kondisi tangki penuh.
Urusan sepatu, pelek lightweight alloy 10 spoke menghiasi kedua roda motor. Pada komponen depan peleknya berukuran 3.00” x 18” dengan balutan ban Pirelli MT 60 RS 110/80 R 18. Kekuatan di komponen belakang, ukuran pelek membengkak di angka 4.50” x 17” dengan jenis ban yang sama tapi berukuran 160/60 R17.
Mesin & Konsumsi BBM Ducati Scrambler Sixty2
Konfigurasi mesin L Twin yang unik tertanam dalam rangka motor ini. Kapasitasnya 399 cc dengan dua katup persilindernya dan didinginkan oleh udara. Namun puncaknya baru bisa diraih pada 8.750 rpm yang menjadikan sekitar 40 PS. Torsinya, ada pada angka 34 Nm yang mulai muncul pada 8.000 rpm. Sepertinya karakter daya kerja mesin L-Twin baru muncul di putaran yang tinggi. Rasio kompresinya lazim saja, cuma 10,7:1. Masih cakap meminum BBM oktan 92.
Pengereman Scrambler Sixty2
Fitur bisa dibilang sungguh-sungguh minim. Namun untuk urusan safety pengereman, tak ada yang menjadi sebuah opsional. Di roda depan ada cakram besar berukuran 320 mm dengan kaliper dua piston. Energi di komponen belakang, cakramnya berukuran 245mm dengan kaliper satu piston. Keduanya telah terintregasi dengan ABS. Dan yang menarik, seluruh teknologi ini diwujudkan oleh Brembo.
Spesifikasi Ducati Scrambler Sixty2 |
|
Mesin | |
Tipe | L-Twin cylinder, Desmodromic distribution, 2 valves per cylinder, air-cooled |
Kapasitas | 399 cc |
Diameter Langkah | 72 mm x 49 mm |
Rasio Kompresi | 10,7 : 1 |
Power Max | 41 hp / 8750 rpm |
Torsi Max | 34.6 Nm / 8,000 rpm |
Pendingin | Air Cooled |
Sistem Bahan Bakar | Electronic fuel injection, throttle body diameter 50 mm |
Starter | Electric stater |
Transmsi | Wet multiplate clutch with mechanical control, 6 speed |
Bodi | |
P x L x T | 2150 x 860 x 1165 mm |
Berat Isi | 167 kg |
Tinggi Tempat Duduk | 790 mm (31.1 in) – low seat 770 mm (30.3 in) and high 810 mm (31.9 in) available as accessory |
Tinggi terhadap tanah | – mm |
Jarak Sumbu Roda | 1,460 mm |
Pemakaian bahan bakar | 14 L |
Rangka dan Kaki-Kaki | |
Rangka | Tubular steel Trellis frame |
Suspensi depan | Traditional Showa 41 mm fork |
Suspensi belakang | Kayaba rear shock with fully adjustable preload |
Velg / Ban | – Pirelli MT 60 RS 110/80 R18 – Pirelli MT 60 RS 160/60 R17 |
Rem Depan | 320 mm disc, 2-piston floating calliper with ABS as standard |
Rem Belakang | 245 mm disc, 1-piston floating calliper with ABS as standard |
Fitur | |
Fitur | – Panel Speedometer Full Digital – front headlight with glass lens – LED positioning light with interchangeable surround – rear headlight with LED technology – LCD instrumentation with interchangeable surround – 18″ front wheel and 17″ rear wheel – ABS |